1. Apakah kau masih ingat kapan kau mulai mendapatkan merah jambu terlukiskan nama ku?
2. Ketakutan kehilangan adalah refleksi cinta ku untuk mu, bukankah kau juga begitu?
3. Aku masih ingat pertama kali aku mencari mu untuk bersandar dan meneteskan air mata ketika menghadapi himpitan masalah
4. Aku suka caramu menenangkan ego saat hatiku menghangat, karna cemburu pastinya
5. Ketika terdiam di ujung pembicaraan, percayalah aku hanya mencoba menenangkan getaran jantungku efek jatuh cinta pada mu
6. Aku suka melihatmu tertawa, aku suka melihatmu melakukan semua hal bahkan hingga terkecil seperti ketika menahan sepi
7. Sudah menjagaku dari jauh, sebegitu pedulinya terhadap kesehatanku, itu kamu
8. Walaupun suara ku tak menggaung di daun telingamu tapi aku selalu bahagia akan cintamu
9. Aku selalu merindukan mu setiap waktu, di sela hectic atau bahkan di ujung chaos ku
10. Tadi malam aku bicara pada aphrodite agar selalu menjaga cupid agar tak menggeser sasaran panahnya untuk ku
11. Jantungku sakit, nafasku menyempit setiap kali ku dengar hal buruk menimpa mu
12. Doa utama justru kupanjatkan untuk mu, baru aku memikirkan tentang ku
13. Aku menerima begitu besar (cinta mu) dan aku hanya insan yang memiliki ketulusan hati itu juga sudah milik mu
14. Terimakasih untuk segala kesabaranmu membantuku bangkit dari masa rapuh dan menutup lubang hatiku
15. Obat kangen yang kau berikan pada ku justru menyuburkan rasa rinduku, tapi aku suka itu
16. Aku menyukai hatimu yang jatuh cinta, kau tampak begitu bahagia dengan ‘kita’
17. Kamulah bintang hati yang selalu ku sapa di pagiku, dan ku kosongkan tempat untuk menerima hangatmu kala pagi juga
18. Menahan rasa kantuk hanya agar bisa melewati lebih panjang malam adalah caraku merindukan mu
19. Kamu yang selalu berhasil mengatakan cinta dan menjadikan pacu jantungku lebih cepat dari pelari maraton
20. My love bigger than my ego
21. Aku mencintai mu, sangat.
22. Dan pada akhirnya semesta menghadirkanmu untuk ku dengan kesabaran dan penantian cukup panjang
23. Genggam tanganku melalui hari, tawa atau air mata adalah ‘kita’ walaupun rumput tetangga memang tak pernah dipangkas untuk menggoda
24. Kau terindahku sama seperti ketika aku merendahkan lututku pada doa menanti ketulusan cinta yang ada pada mu, sayang
25. Aku menceritakan banyak hal dan tak pernah ada habisnya merangkai kata memuja keindahan hati mu
26. Biarkan saja aku yang tetap menyuguhkan kemewahan istana cinta, walaupun sederhana tapi itu aku, yang kau rindu
27. Terbangun di lelap tidur, aahh bukan lagi hal aneh jika itu karna rindu. Selalu ingin menekan no ponsel mu saja
28. Hitam dan putih ku tak pernah ada tirai menutup bahkan mata hati ada pada genggaman mu, jaga saja
29. Jangan pernah lelah untuk saling mengerti, saling menjaga dan jangan pernah lelah untuk mencintai ku
30. Kelak akan ku lukiskan pada bentang langit kisah kita agar mereka tau jika aku memiliki hati terbaik, hati mu
31. Ku tulis tentang ‘kita’ di 31, sayang 🙂