“Aku tidak suka dengan orang yang membohongi dirinya sendiri ditengah turunnya salju“
Banyak yang mengenal kata itu, mungkin aku hanya serpihan kecil yang tau tentang keberadaan mu. Apa aku salah jika melihat kau sebagai seorang yang kalah melawan sepi namun tak pernah kalah atas prinsip seorang laki-laki.
Aku pernah melihatmu menangis saat semua menghujat takdir yang kau sendiri tak pernah inginkan, namun aku juga pernah melihatmu tersenyum saat memperjuangkan mereka yang pernah melukai.
Kamu mengajariku tentang seseorang persahabatan yang bahkan jauh lebih besar dari rasa cinta biasa. Kamu yang tak pernah lelah mengorbankan segala hal untuk menyatukan hati seorang yang pernah dekat.
Kamu membuka mataku jika kecintaan pada seorang sahabatpun bisa melebihi rasa cinta kepada saudara sendiri. Kamu yang menyimpan seluruh luka dibalik senyuman dan memendam kerinduan dari pelukan hangat mereka yang tak kunjung tiba.
Andaikan kamu juga bisa tau jika aku menyukai ramen hanya karena kamu yang selalu nampak bahagia menemukan kebahagiaan pada semangkok ramen di kedai tua.
Uzumaki naruto, keganasan sembilan ekor bersarang di tubuhmu mampu tunduk hanya dengan kelembutan dan kasih sayang. Ituah pelajaran bahwa tidak semua kebencian harus kita kalahkan dengan kebencian juga.
Uzumaki naruto sipenyuka ramen, dunia pernah membencimu namun tak sedikitpun melemahkan langkahmu untuk terus begerak menemukan persahabatan yang sebagian hilang ataupun melindungi mereka-mereka yang dengan kuat mengejekmu tapi sungguh sebenarnya sangat rapuh dan lemah.
Aku ingin menemukan kebahagiaan dari semangkok ramen, akupun ingin membenamkan segala penat pada kuah ramen seperti yang selalu kau lakukan, dan kau tak pernah gagal walaupun air mata tak dapat disembunyikan juga.
Semangkok ramen adalah tentang mengalahkan sepi.