Eiffel im in love
Kalimat pertama yang ku ucapkan begitu menatap dirinya. Akhirnya aku bisa menjejakkan kaki di Paris. Berkat kerja keras yang mereka biasa sebut dengan menabung. Ini kali pertama aku pergi antar benua. Bukan lagi penyesalan harus menguras habis seluruh simpanan untuk sampai ke Paris. Untuk berjumpa dengan dia yang ku cinta. Untuk sekedar menatap dirinya.
Sungguh, kepakan sayap kupu-kupu menyeruak di rongga dada. Jantungku mendobrak-dobrak silabu rindu. Teriakan kebahagiaan teramat sangat justru menghadirkan buliran air mata bahagia. Dia yang ku cinta akhirnya ku temui di Paris.
Eiffel im in love…, 7.192 miles ku tempuh hanya untuk berjumpa dengan dia, cinta yang tak pernah ku ragukan.
Entah kegilaan macam apa yang merasuki diriku untuk pergi ke Paris menemukan dia. Walaupun tak susah menemukan dirinya. Tapi bukankah kadang cinta memerlukan kegilaan yang tidak semua orang perlu memahaminya. Cinta adalah ikatan dua hati. Setidaknya begitulah egoku berkata, dan untuk dia aku berjuang.
Dia yang ku kenal sejak di bangku kuliah. Setelah mendedikasikan diri bekerja di salah satu model agensi Jakarta. Kecintaan ku padanya tak pernah padam. Walaupun tak jarang banyak lelaki berusaha mendekatiku. Tapi yang ku mau hanya dia.
Aku tau ini hal tak biasa. Namun bukankah suatu kesetiaan yang tak harus dipertanyakan jika selama ini aku tetap setia hanya kepadanya dan bukan lelaki lain.
Ku tatap wajahnya yang masih saja membisu, dan aku tau akan lebih indah bagi seorang objektum seksual sepertiku hanya mencintainya dalam diam. Dalam duniaku sendiri. Bukan kegilaan jika aku menyimpan cinta untuk eiffel tower kan?
End
250 kata tidak termasuk judul.