Sebut saja ini surat cinta.
Untuk pertama kalinya aku memberanikan diri untuk menulis surat cinta ini untuk mu. Di suatu hari yang istimewa biasa mereka sebut dengan valentine.
Banyak cerita yang ingin aku bagai, bagaimana dengan hati ku? Walaupun kita tak bisa berbagi hati barang kali kita bisa berbagi cerita.
Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu.
Berkali-kali sudah ku rangkai kata-kata tersebut yang hanya berhenti di tenggorakan tanpa ada gelombang suara yang menyertainya. Aku tidak bodoh, dan aku bukan seorang pengecut, untuk menyimpan sendiri adalah keberanianku.
Tidak ada pembenaran untuk memberanikan diri mengungkapkan kata cinta kepada kau yang sudah memiliki dia. Tidak ada hak untuk merebut kebahagiaan dari kebahagiaan dia. Dan tidak ada penasaran yang pantas diobati walaupun hanya sekedar mengucapkan tanpa mengharap untuk memiliki.
Anggap saja dengan ini di hari ini aku sudah mewakili sedikit keinginan mengucapkan rasa cinta.
Berbahagialah cinta yang tak pernah bisa ku miliki. Bersenandunglah agar aku tau tak ada penyesalan untuk tidak mengatakan jika kau selalu bahagia.
Aku tak akan menunggu justru aku akan mencari sosok lain yang jauh lebih ku dambakan. Walaupun kali ini masih tentang kamu, hanya kamu cerita yang sengaja aku lewatkan.
Salam rindu dariku yang selalu tersenyum melihat tulisan twiter mu 🙂
Happy valentine, sayang (orang).
Aufa.