Jauh lebih bodoh

“Kau tau?”

“Tentu saja :)”

“Berarti kau tidak bodoh, maksudku kau jauh lebih dari bodoh. Kau tau namun kau tetap diam”

“Itulah caraku mempertahankan hubungan”

“Apa kau terluka? Hubungan macam apa yang kau maksud”

“Aku mampu mengabaikan luka kecil dan selalu memaafkannya”

“Itu bodoh”

“Tidak! Itu cinta”

“Tapi kau terluka”

“Setiap orang memiliki batas kemampuan masing-masing, layaknya aku. Aku takut terluka lebih dari ini. Jika setiap kebusukan kecil kupermasalahkan maka aku akan kehilangan dia dan luka yang lebih besar ku dapati”

“Apa itu cinta? Seolah kau bukan memiliki cintanya tapi kau takut kehilangan kehadirannya”

“Aku yang mencintai jadi aku lebih tau apa yang ku ingini”

“Tapi kau terluka”

“Aku bosan mendengar pradugamu atas lukaku”

“Dan kau pura-pura bahagia dengan menyakiti diri sendiri seperti itu”

“Tak perlu menilai terlalu banyak, mempertahankan hubungan tidak semudah ucapanmu”

“Tentu saja itu benar! Hubungan yang membuatmu buta walaupun berkali-kali kecurangan dia lakukan namun kau tetap tersenyum untuknya”

“Ah… Begitulah cinta”

“Dan begitulah caramu mencintai secara bodoh”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *