Mengutip kata-kata Rangga di film AADC2 “Traveling is not about the destination, but it is about the journey”. Traveling kadang datangnya spontan tanpa perencanaan.
Bisa dibilang saya memang dari jauh hari ingin ke Bukittingi. Tapi kepergian saya di tanggal 4 Mei 2016 kemarin tanpa perencanaan sebelumnya. Beberapa hari sebelumnya saya memang sudah berada di Pekanbaru. Di pagi hari tanggal 4 Mei spontan saja saya terpikir ingin menjejakan kaki di bukit tinggi. Walaupun, sempat dicegah oleh–sebut saja–Bey. Alasan utamanya jelas karena ia begitu paham dengan kondisi Bukittinggi (sebagai orang asli Bukittinggi yang merantau ke Pekanbaru). Dan, saya tetap nekat nelpon travel untuk dijemput pagi itu. Bey, terkejut ketika saya mengabarkan sudah di travel.
Pemesanan hotelpun saya lakukan spontan di perjalanan melalui applikasi traveling. Sempat berdecak melihat harga kamar hotel dengan kualitas hotel yang diberikan. Saya memilih hotel yang berada di dalam kota. Itupun dengan arahan Bey untuk tidak memilih hotel yang konon katanya memiliki banyak aura mistik. 357k/malam, saya memilih hotel standar karena tujuan utama saya ke Bukittingi bukan untuk wisata hotel.
Sepanjang perjalanan dia selalu menelpon saya dan memberikan banyak petuah. Semacam anak playgroup yang akan berwisata saja. Banyak sekali pesan dari Bey untuk hal-hal yang tidak boleh saya lakukan selama di Bukittinggi.
Selama di perjalanan saya banyak disuguhkan pemandangan alam, perbukitan, danau serta barisan tebing yang dipenuhi pepohonan. Banyak kelokan dan jalanan yang curam. Sungguh saya tidak memejamkan mata untuk tidur barang sejenak. Asik menikmati suguhan alam. Sayangnya, saya berada dalam travel dan tidak bisa berhenti di titik-titik lokasi yang bagus.
Saya menceritakan kepada Bey mengenal seorang teman yang juga akan ke Bukittinggi seorang diri. Kontan saja Bey langsung memberi petuah untuk tidak mudah percaya kepada orang. Tentunya hal itu ia lakukan karena ia sangat paham mengenai saya yang selalu ceroboh meletakan henpon ataupun dompet di sembarang tempat hingga lupa.
Kelok 9, ya sayang hanya sebatas itu kemampuan saya mengambil foto. Keterbatasan ruang karena di dalam mobil travel. Saya hanya terkagum-kagum menikmati kelok 9.
Mengisi perut kosong di Kuraya resto. Sayangnya saya lupa menanyakan lokasi resto ini. Tentu saja menghidangkan sajian utama masakan khas Minang.
Pemandangan di belakang resto nampak pegunungan. Resto yang disekelilingnya dipenuhi dengan persawahan. Nampak hijau dan menyejukan. Sisi bagian belakang resto juga terdapat kolam ikan serta pondokan-pondokan kecil dengan beberapa satwa yang semacam dikandang menjadi kebun binatang mini. Resto yang menarik untuk persinggahan terutama jika membawa serta anak-anak kecil.
Selama perjalanan sang driver yang saya tak sempat bertanya namanya membagi cerita untuk saya. Beliau berdarah Minang asli, namun beliau juga mengingatkan untuk hati-hati selama berada di Bukittinggi terutama untuk membeli sesuatu. Sebab jika penjual mengetahui saya pendatang maka mereka akan meninggikan harga jual berkali lipat. Dan berhati-hati memilih armada transport menuju objek wisata.
Perjalanan kembali di lanjutkan dan kembali pengemudi mobil travel memberhentikan kami di toko oleh-oleh. Tentu saja saya tidak membeli apapun sebab menurut Bey nanti pada saat kembali saya akan melewati toko oleh-oleh serupa.
Sampailah senja saya di hotel yang memang berada di pusat kota. Driver travel mengeluarkan karcis yang harus aaya bayar dengan 170k. Kontan saya protes sebab menurut info dr agen travel saya harus membayar 150k saja. Ternyata driver travel memang mempraktekan secara langsung apa yang sudah beliau infokan kepada saya mengenai menaikan harga :).
Belum lagi saat Bey telpon dan mengatakan harga sewajarnya hanya 120k saja dari Pekanbaru ke Bukittinggi. :)))
Berikut foto kamar hotel saya.
Sedikit mengeluh dengan budget serupa di kota lain bisa mendapat kualitas yang jauh lebih baik, banyak bersyukur karena sampai juga di Bukittinggi.
Sampai di sini dulu, nanti akan saya lanjutkan mengenai cara saya solo traveling selama di Bukittinggi. Ada banyak info yang akan saya share barangkali ada yang berminat untuk berkunjung ke Bukittinggi bisa dijadikan bahan acuan.