Pagi ini, subuh bahkan. Matahari belum merangkak. Sudah terjaga. Sedangkan semalam terlelappun ketika pagi hari mulai merambat.
Ada rasa sedih, sakit, kecewa melebihi patah hati.
Ada rasa tak berdaya untuk memperjuangkan ketika benar memiliki keterbatasan dari raihan tangan.
Tidak menyerah, bukan juga pasrah. Namun, batas kemampuan hanya sampai di sini.
#Serendipity adalah mimpi adalah kebahagiaan dan senyuman yang bahkan sudah harus dikubur bahkan sebelum terlahir.
#Serendipity sebuah renjana yang tak pernah usai. Sebuah cinta yang tak biasa.
Tiada daya selain melihatnya tertatih, perlahan lesap. Ini luka ini duka namun juga ini bahagia sebab masih memiliki #Serendipity untuk kemudian hari. Barangkali inilah Algedonic yang terlahir begitu saja.
Sampai jumpa #Serendipity. Sungguh tiada kata selain kesedihan yang tertinggal.
Semoga akan lahir #Serendipity lain yang jauh lebih indah dari keindahan itu sendiri.
Peluk hangatku,
Aufa.