Aku tau, kamu tau.


Aku sayang kamu.

Aku sayang kamu.

Aku sayang kamu.

Ada bahasa, lisan yang tak pernah bisa ku sampaikan.

Ada sikap yang tak semua harus ku tunjukan.
Ku pendam, ku tahan dan juga ku biarkan begitu saja.

Bukan untuk tak peduli ataupun enggan mengakui.
Hanya saja, ada hal yang menjadi ketakutan untuk memulai hubungan baru.

Ketakutan atas ketidakmungkinan untuk memiliki, mungkin.

Serta kekawatiran untuk luka yang baru saja pulih.
Bukan pengecut, bukan pula tanpa daya untuk memperjuangkan perihal ketertarikan.

Sebab aku memilih batas aman. Di dalam benteng kokoh dan tinggi yang sengaja aku bangun.

Di dalam jeruji yang sengaja ku cipta agar nampak terkendali.
Aku tau, kamu tau.

Jadi cukup biarkan tertuang dalam sebuah tulisan.

Biarkan begini saja, pada jarak aman untukku juga untukmu.
Barangkali nanti akan datang hari dan memecahkan sendiri semua benteng serta menumbangkan jeruji.

Entah kamu, atau kamu yang lain.

Aku tak tau, akupun tak memiliki kuasa untuk menentukan masa depan hanya mampu merencanakan saja.

Tentangmu.
Aku sayang kamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *