Biar aku yang bawa belanjaannya
Gak usah biar aku aja
Kenapa loh?
Karna supaya tangan kamu punya banyak ruang untuk genggam jemariku.
—-•••—-
Ada tempat yang selalu mengingatkan kita pada kejadian masa lalu.
Namun, di sanalah aku ada. Aku melewati banyak tempat dan bahkan mungkin banyak hal yang sempat memaku kenangan bersama masa lalu.
Aku tak pernah sedikitpun melepaskan genggaman tangannya, selagi memungkinkan. Karna aku ingin dia tau, inilah aku yang ada sekarang. Inilah aku dengan segala baik dan buruknya hadir untuk dia.
Inilah aku yang akan membuat ‘kami’ menjadi jauh lebih baik sebab saling mengisi.
Inilah aku yang harusnya ada dan hidup pada kedua matanya, pada pikirannya dan pada debar jantungnya.
Inilah aku yang berlarian dibawah hujan dengannya. Yang menahan tangannya ketika ia terpleset. Yang memberi bahu ketika ia terlelap di dalam busway walaupun sempat tertawa karena berhasil mengabadikan dalam bentuk foto.
Inilah aku yang sangat sering menginjak bagian belakang sepatunya, tidak sengaja. Namun, aku tertawa.
Inilah aku yang lebih sepi tinimbang linimasaku.
Inilah aku yang selalu membutuhkan hangat tangannya untuk membuat suhu tubuhku lebih stabil. Sebab tak pernah aku bersahabat dengan hawa dingin yang hanya akan membangunkan sinus.
Inilah aku yang menulis dan berusaha mengusap resahnya.
Aku yang dengan bangga menyerahkan jaketku untuk kenakan olehnya saat kami berada dalam bioskop, dan berakhir dengan merasakan gigil sebab dingin menyerang lebih brutal kepadaku.
Aku yang histeris menemukan gula-gula manis dan selalu menggenggam kantong plastik berisi yupi dari pagi hingga malam. Dari BSD hingga Jakarta. Sederhana, untuk pikiranku yang ingin melihatmu tersenyum.
Aku juga yang mencari surprise namun tak juga singgah di kantornya.
Aku yang hadir dengan apa adanya aku. Yang sangat aku tau jika akan banyak hal berbeda dengan masa lalunya.
Tapi, inilah aku yang kau minta hadir dan dengan keyakinan menepaki apa yang mereka sebut dengan ‘kita’.
Aku akan banyak hadir dengan sekeranjang rindu. Aku yang akan mengusiknya dengan berbagai cara untuk membayar lunas rindu itu.
Dan inilah aku yang harus belajar banyak hal untuk membahagiakannya dan melawan segala keterbatasan.
Inilah aku, yang jatuh cinta padanya.
Inilah aku sayang, aku yang ingin selalu meyakinkanmu jika sudah ada aku sekarang yang akan menjaga hatimu.