[46] Unexpected Saga


Judul : Recovery

Terbit : 24 Maret 2017

Satu lagi dari Ellunar Publisher, dari 617 naskah diambil beberapa naskah untuk dibukukan. Salah satunya tulisan saya dengan judul Recovery.

Pembikinan tulisannya sangat singkat. Terlintas ide pencampuran kearifan lokal yang bernama lontong kupang dengan fase recovery setelah patah hati.

Beberapa lokasi yang tergambar di cerpen adalah sebenar-benarnya tempat yang menyuguhkan hidangan lontong kupang.

Twist ending, tetap menjadi kejutan di akhir cerita.


Tentang “The Haunted Mattress”


The Haunted Matttess, buku yang baru saya terima siang kemarin dan langsung habis saya lahap dalam satu malam. Bisa dibilang memang mengosongkan waktu untuk habisin ini buku.

Untuk menghindari spoiler saya tidak membahas detail mengenai isi buku yaaa… 🙂

Tokoh yang jadi inti dalam buku ini adalah Seung Yoo, tragedi penculikannya hingga ending cerita yang juga ditutup oleh tokoh ini. Tokoh ini digambarkan sebagai anak yang memiliki keingintahuan yang besar. Disamping ia bisa melindungi diri ketika diperlakukan tak nyaman. Ia juga sebagai anak yang patuh dan tidak begitu merepotkan ibunya sebagai single mom.

“Tidak udah basa-basi, Ahjussi sudah tau aku tidak baik-baik saja (hal. 60) dialog Seung Yoo yang begitu tegas ketika ia berada dalam situasi tak menyenangkan.

Seung Hwa, ibu dari Seung Yoo. Ia adalah seorang perempuan yang tak pernah merasa rapuh menjalani kehidupan hanya dengan anaknya. Rasa cintanya terhadap ayah Seung Yoo tergambar kuat seperti cintanya pada anak mereka.

Seung Hwa benar-benar tidak menduga siapa orang dibalik penculikan anaknya. Hingga ia berada dalam kesedihan mendalam. Berbagai petunjuk tidak ada satupun yang mengarah kepada tersangka. Tidak adanya CCTV dan jejak lainnya. Namun, usaha seorang ibu tidak berakhir dengan kepasrahan. Ia terus mencari anaknya.

Keseluruhan cerita, iya memang dari judul buku dan isinya bak kejutan. Cerita dari buku menggambarkan kota Seoul. Ada kisah-kisah menarik dan sangat pas jika dinikmati oleh para pecinta drama-drama korea.

Bab pertama saya baca begitu santai, menuju bab berikutnya saya bahkan konsentrasi penuh hingga mematikan televisi.

Ada bagian yang begitu manis menceritakan pertemuan antara Seung Hwa dan Yoo Shin.


Blurb dari The Haunted Mattress karya @Aoirisuka

Saya menikmati membaca novel yang benar-benar habis dalam satu malam. Walaupun harus benar-benar meningat nama tokoh.

Saya juga menyukai ukuran fisik novel yang tidak lebar. Lain kali mungkin saya akan baca karya Aoirisuka dengan warna yang berbeda.

Seperti saya bilang sebelumnya, saya tidak akan menceritakan detail. Coba beli dan baca, akan banyak menemukan clue kenapa Seung Yoo diculik, siapa ayahnya, dimana kelurga yang lain dan bagaimana ending ceritanya.

Sukses selalu untuk temanku @Aoirisuka


Wohhhooo… ada nama saya dong 😍

MENGUBAH RASA


Satu helaan nafas panjang,

Setelah beberapa hari disibukan dengan kerjaan, projek nulis yang bahkan belum 50% juga perkara riuh-riuh lainnya.

Terkadang aku ingin menuliskan semua di sini, agar karyaku tak rancu dengan sekedar isi curahan hati.

Begitu riuh, isi kepalaku.

Entah benar atau tidak cara yang ku gunakan selama ini tapi yang jelas aku sudah berlari cukup jauh dan sangat jauh.

Dia datang menyapa dengan luka dan lebam yang akupun tak tau jauh lebih buruk atau tidak daripada aku yang kala itu terluka olehnya.

Aku sudah berlari jauh dan sangat jauh. Bahkan untuk sekedar mendengar perihnyapun seolah enggan melakukan.

Bukan, bukan berhenti untuk peduli. Bukan juga bersikap terlalu membentengi diri.

Hanya saja aku merasa semua tak adil, dia tak pernah ada ketika aku menangis terisak untuk caranya meninggalkanku. Hanya untuk masa lalu. Itu yang pertama.

Dan bahkan iapun tak pernah ada ketika aku menjerit perih atas pernikahannya yang begitu sempurna menusuk tepat pada hati juga jiwaku.

Aku melepas dan bangkit tertatih tanpa dia, tanpa dia yang pernah ku cintai dengan begitu hebatnya.
Aku terluka dan sangat amat terluka tanpa pernah lagi sedikitpun ia peduli.

Kini, ia datang bersimbah luka.

Maaf, aku hanya akan ada untuk semua kerumitan yang tak berbicara tentang hati.

Aku sudah pernah ada dua kali di hatimu. Dan takkan pernah ku biarkan hatiku kembali memasuki luka untuk ketiga kalinya.

Maaf, peduliku hanyalah sebatas teman, biasa. Tak lebih, dan takkan pernah lebih.

Walaupun dulu pernah sebegitu dalamnya rasaku.

Semua sudah ku hapus. Pun dengan amarah serta tiada penyesalan atas apa yang sudah terjadi.

“Aku tak punya siapa-siapa lagi selain kamu”

“Aku ada untuk mendengarkanmu, tapi tidak untuk perkara hati.”

Parade kematian

Senja, jingga penuh tanya

Iringan tandu kematian sudah di ujung cakrawala

Senyap tanpa lisik yang berisik
Hujan, tanpa petir di sudut mata

Gemuruh perih, redam dalam dekapan sesak

Percuma, senja datang terlalu dini.
Lelah, menyerah.

Malaikat maut tertawa riang.

Ajal sudah dalam rencana manismu, sayang.

Usai sudah langkah tegar Juliet.

Bibirnya bersabda “atas nama cinta”.
Soneta-soneta bernyanyikan duka.

Bukan aku, resahku yang bersenandung.

Parade kematian menutup cerita.

Tak hanya hati, jiwapun turut tenggelam,

Dalam kematian paksa.
Kokohkan saja tajakan nisan.

Kemudian semesta akan menuliskan

“Telah bersemayam hati yang pernah mencintaimu dengan tulus layaknya seorang Juliet”