[47] Kasih Tak Sampai


Judul: Spotlight

Terbit: September 2017
Ehee…. sudah jarang ikutan lomba menulis, tapi saat melihat lomba menulis yang diadakan Kinomedia, langsung kirim stok cerpen yang ada. Judulnya Spotlight dan berhasil masuk dalam tulisan Yang terpilih untuk dibukukan.

Spotlight adalah cerita sederhana mengenai ketertarikan seseorang terhadap rekan kerjanya. Seolah ia mengalami fenomena spotlihgt. Cerpen yang penuh unsur romance dan ditutup dengan ending twist. Cerpen yang akan masuk dalam solo kumcer saya juga. 

Surat untuk kamu

Pernah terbesit dalam benakku untuk jatuh cinta kepada orang yang begitu memperjuangkan hatiku dengan bersungguh-sungguh. Luluhnya hati seorang perempuan bisa jadi bukan hanya karena cinta tapi juga karena kesabaran yang mampu membuahkan cinta.

Ada beberapa hati yang pernah ku singgahi dan menetap sebelum akhirnya hubungan kami kandas. Pernah terluka teramat sangat hingga tak berada pada diriku sebenarnya, sebab dicintai hanya untuk sebuah ‘pelarian’ itu sungguh menyakitkan. Hingga ia tak pernah tau bagaimana caraku menyembuhkan luka, yang ia tau hanya suatu kepantasan jika meninggalkan seseorang demi orang lain yang masih ada di hatinya.

Lelah?

Iya, dan sangat.

Aku juga pernah menyia-nyiakan orang yang begitu menginginkanku hanya karena aku masih berada dalam fase gamang. Ketika aku sudah yakin akan dirinya, ketika mulai buka hatiku untuknya, seketika itu pula ia berbalik arah dan meninggalkan aku dengan kekecewaan yang mendalam. Ada banyak penyesalan, ada banyak rasa ingin mengeluarkan banyak kata maaf. Sudah ku lakukan, dan di sinilah aku saat ini menuliskan surat ini untukmu.

Kamu, kamu yang tak tau siapa, yang jelas kamulah masa depanku kelak. Orang yang bisa jadi belum ku kenal saat ini. Kamu yang akan ku cintai dengan tanpa keraguan lagi. Kamu yang akan membuatku merasakan dicintai dan dimiliki sepenuhnya.

Dan aku ingin kamu atau aku menemukan dengan cara yang tak begitu rumit, seperti halnya isi hatiku. Banyak impian yang ku inginkan untuk menjalani hubungan yang menyenangkan, hubungan yang tidak selalu membuat aku harus mengerutkan dahi, menahan sesak di dada ataupun seperti yang sering orang sebut dengan makan hati.

Setidaknya kamu nanti yang akan membuatku selalu nyaman dengan penampilanku. Tidak harus aku berusaha sekuat mungkin untuk tampil sempurna di hadapanmu. Seburuk-buruknya hariku, engkau akan tetap menggandeng tanganku dan tersenyum melihat penampilanku yang tidak mewah.

Aku tidak harus mengikuti berbagai program diet hanya karena engkau selalu mengeluhkan berat badanku yang tak setara dengan model-model majalah. Aku juga tak harus kawatir jika satu atau dua jerawat tumbuh di wajahku. Sebab engkau akan selalu menganggap itu semua hanya hal kecil yang tak perlu untuk dijadikan masalah.Tapi bukan berarti aku tidak menjaga penampilan untuk membuatmu nyaman menjadi milikku.

Aku tak perlu menghabiskan waktu untuk cemburu dan bertanya mengenai keberadaan hatimu, sebab caramu mencintaiku sudah cukup menunjukan bagaimana kita saling memiliki dan saling menjaga hati sendiri. Bukan hanya hal kecil saja tapi juga hal-hal besar yang tak perlu lagi ku tanyakan akan selalu kau bagi, sebab kita adalah satu yang akan saling berbagi.

Akan ada ketidaksepahaman, akan ada masalah yang membuat kita saling meninggikan ego dan saling berusaha memenangkan pertengkaran, tapi mau kah kau ingatkan aku jika semua hal masih bisa dipecahkan bersama tanpa harus mendahulukan emosi. Percayalah, akupun tau bagaiman rasanya terluka dan disakiti, sebab itu sebisa mungkin aku akan berusaha untuk tidak melakukannya padamu. Jika harus terus mencari kesalahan satu sama lain, akan habis waktu kita termakan oleh nyeri hati. Seharusnya kita ada untuk menambah kebahagiaan.

Aku tidak bisa menawarkan jika kamu akan selalu baik-baik saja bersamaku, aku hanya mampu menjanjikan apapun yang kan kita lewati kelak, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku juga hanya mampu berusaha untuk dapat membuatmu bahagia. Kesabaranku lebih luas dari egoku, setiaku tak usah kau pertanyakan lagi. Sebab yang ku inginkan hanya menjalani cinta tanpa ada lagi kerumitan.

Cinta yang mungkin saja ada di dirimu yang sedang membaca suratku ini. Smapai bertemu, kamu yang akan menjadi belahan hatiku.

 

Salam sayang,

Aufa.