Sedikit ku tulis di sini,
Aku bukan orang yang pandai merangkai kata dan menjadikannya dalam sebuah sajak cinta.
Aku bukan orang yang berani mengucapkan janji-janji manis kemudian menjadikan seperti mimpi yang tak pernah terwujud.
Padamu aku kisahkan sedikit tentangku, tentang kita jika nanti menjadi satu.
Aku hanya ingin terus memilikimu bahkan sampai “selama-lamanya” seperti ucapmu. Aku hanya ingin terus berada dalam cinta yang nyaman, cinta yang tak harus melewati banyak permasalahan hanya untuk saling berdebat hal-hal kecil.
Aku adalah orang yang nanti akan mencandu pada pelukan kita yang hangat, seolah enggan melepas hanya untuk berpisah sejenak.
Aku adalah orang yang nanti akan menjadikan detak jantungmu sebagai suatu aspirin ketika ku rebahkan kepalaku pada pelukanmu. Sedekat itulah kita nantinya, seperti itulah aku yang akan menghabiskan waktu berbahagia bersamamu.
Aku tidak mampu selalu ada disetiap permasalahan-permasalahanmu. Namun, percayalah setiap kali kau pulang akan selalu ada aku yang menunggumu sebagai rumah untukmu melepas semua lelah.
Aku yang akan mengusap lembut rambut-rambutmu dan memberi kecupan hangat di kening, seolah yang ingin ku sampaikan “tak perlu kawatir, apapun itu akan selalu ada di dekatmu.”
Aku adalah kekasih yang selalu ingat jika hatiku sudah kau miliki dan jika cintaku tak lagi untuk yang lain.
Aku tak mampu selalu ada di dekatmu tapi aku adalah orang yang akan selalu berusaha untuk selalu ada. Aku memiliki keterbatasan-keterbatasan kuasa, tapi setidaknya aku tidak hanya diam untuk membuktikan betapa cintaku untuh untukmu.
Aku adalah rindu dalam diam, resah dalam ketidakberdayaan tanpa kuasa untuk memiliki.
Aku adalah seseorang yang menunggumu datang untuk menjadikan yang biasa terasa tidak biasa. Menjadikan yang asing menjadi kekasih.
Menjadikan aku, sebagai kekasih.
Sisanya ku berikan padamu.