Tentang isi


Sebelumnya, aku tidak pernah menulis cerita melulu tentang cinta dalam bentuk cerpen.
Namun, hari itu adalah hari yang berbeda. Aku ingin menulis tentang cinta tapi masih tak melulu hanya cinta.

Sebab linimasa twiter ataupun goresan blog seolah aku memiliki kemahiran untuk menuangkan cinta. Walaupun memang tidak begitu ahli dibidangnya.
Kemudian aku mencoba menulis 1 cerpen yang tak biasa, cerpen yang keluar dari zona nyamanku. Apalagi jika bukan bertema cinta.
 Cerpen pertama berjudul 17:43 hanya dari inspirasi melihat seorang Dokter yang menyebutkan jam meninggalnya pasien.
Aku sempat berfikir untuk menulis cinta namun memiliki banyak informasi lain dalam tulisan tersebut. Tidak melulu hanya sebatas kisah cinta biasa.

Kemudian aku menyimpan dan mengendapkannya cukup lama.
Selebihnya aku menulisa satu per satu tanpa ada maksud untuk bisa menerbitkan sebuah buku (lagi).

Aku tidak pernah terobsesi untuk selalu membukukan karyaku. Dan akupun tak pernah mendorong terlalu keras diriku untuk menulis. Jika aku ingin maka aku akan menulis. Namun, jika dalam kondisi isi kepala sedang tak baik, maka tak kurang dari 63 hari aku tidak akan menulis.
Sebab menulis adalah kesenangan, dan menulis adalah hobi yang tak harus ku jalani dengan begitu keras.
Aku menyelesaikan #Renjana dalam waktu lebih dari 1 tahun. Itupun harus ku kumpulkan satu demi satu ketika mendapatkan kabar jika aku memenangkan hadiah untuk penerbitan gratis.

Kesempatan untuk menerbitkan?, kenapa tidak 🙂

Tidak ada Yogol ataupun Rombok di #Renjana, yang ada hanyalah serpihan dari ku, sedikit bumbu masa lalu juga harapan untuk masa depan.

Akhirnya, aku menyatukan #Renjana dan sempat merubah banyak isi dari setiap cerpennya. Cerpen yang memiliki judul unik, dikemas dengan kemampuan isi kepala seorang pemula sepertiku juga setulus doa semoga menjadi karya yang bisa memperbaiki karya-karya selanjutnya.

#Renjana berisi 14 cerpen. Aku menulis cukup panjang disetiap cerpennya. Sebab dengan begitu aku mampu memasukan isi-isi kepala yang berbeda.

Ada banyak hal berbeda yang bukan kebiasaanku dalam menulis cerpen. Ada cerita yang ku sisipkan perihal rindu pada kekasih (kala itu) juga ada luka yang jelas ku bagi.

Lain kali aku akan menulis sinopsis setiap cerpennya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *