Bagaimana cara manusia melindungi hatinya ketika ia pernah hancur oleh kepercayaan yang disia-siakan?
Tidak lain lagi dengan cara membangun benteng yang cukup tinggi dan kokoh.
Seolah itulah cara teraman untuk menjaga hatinya agar tidak terluka kembali.
Menjauh sejauh-jauhnya dari hal sama yang bisa membuat kenangan tentang rasa perih dan pahit kembali lahir.
Begitulah dan wajar adanya.
Yang dia lakukan hanya menunggu, yang dia inginkan hanya mencari seseorang yang bisa membuat keyakinanya kembali hadir untuk bisa seperti sedia kala.
Walaupun ternyata, kejujuran dan kesetiaan itu mahal harganya.
Jika membuka sedikit celah untuk kepercayaan namun kembali terhempas oleh kepalsuan, kebohongan yang entah untuk apa sengaja diberikan.
Tidak harus menjerit, tidak harus merintih. Sebab kembali terdustai cukup membuatnya mengerti mana yang pantas dijaga dan mana yang kembali harus dibentangkan benteng yang kokoh juga tinggi.
Menyimpan rapat dan melangkah pergi.
Semoga kebahagian-kebahagiaan bisa abadi bersama kebohongan-kebohongan yang sudah diberikan. Sebab doa baik adalah penawar luka.