Seharusnya aku mencintaimu sejak awal

Hai, apa kabar?
Apa yang kau lakukan di sana? Mari keluarlah, tak ada yang perlu ditakutkan.

Huh, terdengar cukup aneh “tak ada yang perlu ditakutkan” bukan?

Iya, sebab aku tau aku tak pernah bisa menjagamu dengan baik. Aku yang kerap melukaimu, aku yang selalu ingin kau terlihat baik-baik saja.

Menjadi lemah ketika kalah, adalah suatu kewajaran. Namun, aku hanya tak ingin kau terlihat lemah dengan sembunyi dalam kegelapan.
Tidakkah di sana dingin? Tidakkah kau butuh keriuhan dalam getar-getar tawa.

Sungguh, aku ingin memelukmu erat. Aku ingin mencintaimu dengan sebesar-besarnya cintaku kepada orang lain. Aku ingin mengenalmu lebih lekat, agar aku tak lagi melukai dengan dalih tak sengaja.

Lusa kemarin, aku hanya terdiam bisu ketika kau menangis dan menjerit. Seolah aku ingin mengatakan jika semua akan baik-baik saja. Tapi aku salah, justru secepat itu kau menyembunyikan dirimu dalam ruang yang gelap. Tidakkah itu terlihat begitu putus asa?

Aku tau kau bisa menyembuhkan dirimu sendiri, tapi ketahuilah jika dadaku terasa begitu sesak saat kau terluka. Aku merasakan itu dan aku juga meneteskan air mata.

Aku ingin mencintaimu dengan angkuhnya, hingga tak satu setanpun yang mampu menggoyahkan niatku.

Aku ingin menjagamu dengan setulusnya, hingga tak ada lagi yang lebih ku utamakan selain dirimu.

Hingga aku tak tau apa yang kau butuhkan agar mampu mengembalikanmu seperti sedia kala.

Aku tak kehilangan apa-apa. Namun, kau menjerit ketika kehilangan rumah.

Aku menjadi tak berguna seketika itu.

Maaf, maafkan aku yang kerap mengabaikanmu.
Sungguh aku ingin mencintaimu, hatiku.

Maaf, maafkan aku yang selalu menggunakanmu dan terus memintamu untuk bekerja, sebab itulah aku yang tak bisa melangkah tanpa menggunakan hati (menggunakan mu).

Seharusnya aku mencintaimu sejak awal, sebelum ku jatuhkan kamu (hati) pada orang lain.

Aku menuliskan surat ini, barangkali kau ingin mendengar apa yang ku pikirkan.
Percayalah apa-apa yang akan menjadi milikmu pasti tak akan tetap mendapatkanmu.

Akupun berdoa kepada langit agar selalu diberikan yang terbaik untukmu, semoga semesta turut mengaminkan.

Semoga kau bisa mengerti, hatiku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *