Apa kabar hatimu hari ini? Masih dengan berbagai kesibukan-kesibukanmu bukan?
Sepagi ini aku menuliskan surat yang hanya bisa ku simpan di blog, sebab ku tau aku takkan pernah bisa menyampaikan secara langsung padamu.
Sudah lama sekali ingin ku tuangkan dalam sebuah cerita, namun mimpi semalam ketika bibirku bersujud dalam kecupanmu menjadikan aku begitu bersemangat untuk menuangkan sebuah isi hati dari kepala yang terlalu riuh.
Aku masih dengan aku yang selalu mengagumimu. Aku masih dengan aku yang masih tak pernah lelah ingin menjaga hatimu.
Apa yang bisa ku janjikan dari seorang yang hanya kaya dengan aksara (itupun setengahnya sudah ku patri dalam manuskrip fiksi tentang caraku mencintaimu).
Jika nanti engkau ingin bersamaku, ketahuilah jika aku tak mampu menjanjikan untuk dapat membahagiakanmu. Namun, aku bisa berjanji untuk terus berusaha membuatmu bahagia. Aku juga akan selalu ada dalam kondisi bahagia ataupun tidak, untuk terus menggenggam tanganmu.
Aku bukan sesorang yang hidup dalam belantara glamour kehidupan kota, tapi aku bisa hidup setiap waktu setiap detik hanya pada satu hati, yaitu hatimu.
Aku memiliki banyak kesibukan yang bisa menyertakanmu tapi ada juga yang harus ku tinggalkan pesan singkat “kangen” di sela-sela kesibukanku.
Aku bukan seseorang yang penuh kejutan-kejutan ketika kita sedang tak dalam kesepakatan yang sama, tapi yakinlah aku bukan orang yang rumit untuk kita saling menyatukan pikiran-pikiran. Sebab untukku dari dua perbedaan pasti akan selalu ada jalan tengah. Di situlah kita akan tetap saling berbagi hal nyaman dan mengerti hal yang memang harus sedikit dikalahkan.
Aku adalah orang yang tidak akan melarangmu untuk bersosialisasi menjadi dirimu sendiri ketika hal tersebut tidak membahayakan hubungan kita. Justru aku adalah orang yang akan setia menahan kantuk dan menunggumu pulang.
Kau bisa manjadikanku sahabat untuk bercerita banyak hal, saudara untuk mengisahkan mengenai keluarga, rekan kerja yang selalu ingin banyak tau pekerjaan serta kerumitan di dalamnya bahkan juga musuh untuk saling menbangkan pada kesempatan berbeda. Namun, aku tetaplah bagian darimu yang selalu haus oleh cinta dan kasih sayangmu.
Jangan risih ketika aku sesekali merengek untuk sebuah rindu, sebab setegar-tegarnya aku tetap akan butuh pelukanmu untuk mengatakan jika kau tetap bersamaku.
Akupun akan butuh segala hal tentangmu. Sebab aku ingin selalu hidup di antara kesibukan hari-harimu.
Aku ingin kau tau jika semua tentangmu adalah keutuhan lengkap yang akan ku dekap.
Sebagian dari semua yang bisa ku tuliskan untukmu.
Jadi, kapan bisa kita mulai?
Banjarbaru 16 Juni 2017
Dari aku, yang penuh rindu.