Nadi pada mawar

Puisi ku adalah subuh menghadirkan embun ketika ku sujudkan pada Sang Kuasa

Jika cinta adalah taman, maka engkau mawar yang tumbuh di antara kelembutan bahasa.

Belajar ketulusan dari embun yang rela melenyapkan raganya pada kelopak mawar hanya untuk menjadikannya lebih indah terbias mentari.

Walaupun tercabik menelusuri duri sepi tak untuk dimiliki seperti bintang yang bersinar di langit tinggi terlalu tinggi untuk digapai, biarlah hanya cahayanya saja mampu terpandang.

 

Nyanyian suara sebening telaga

Adalah pelangi kala hujan

Diantara selukis senyum

Indah tak terduakan

Nyata Mengiringi hati

Enggan tuk diabaikan

Rose itulah jiwa mu

Olahan rindu pada kata

Seperti durinya yang menjaga

Evolusi bidadari utuh

 

Kecupan mawar merona adalah kesetiaan yang terucap embun hingga mengering bukan karna detik jam yang terus berlari menjemput paksa matahari, lirih sayup embun berbisik :

Aku ingin menjadi nadi yang berdetak dalam setiap detak kehidupanmu, nama seperti nadi yang terukir dalam nama mu NADIne

 

Note: Simple gift for your birthday Nadine (120113) WYATB & HUCBM  ^^

This entry was posted in Poetry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *