Ternyata cinta

Apa kabar cinta,

Yah, memang sebegitu besarnya aku menginginkan mu yang walaupun kau tak pedli tetap saja aku menyimpan deru gemuruh cinta. Entah virus apa yang menjalar dalam detak jantung dan hatiku, hanya ketika aku melihatmu saja mampu membuncahkan amore merah jambu hingga mendobrak-dobrak bilik jantung. Tanpa ada keberadaanmu di sisi pun aku selalu merindukan dalam diam menyergap setiap mimpi dan mengisinya hanya tentang mu saja.

Apa kabar cinta,

Hariku tak stabil seperti wajarnya, aku mulai enggan menyentuh buku-buku pelajaran ataupun menikmati sepiring sarapan pagi dari mamah, namun aku tetap bahagia tak henti-hentinya melengkungkan bibir. Apa kau percaya jika perut ini menolak terisi dan hanya merasa kenyang begitu saja ketika mengingat bayangan wajahmu. Menggoreskan pena menceritakan betapa indahnya senyum mu lebih menyenangkan dari aljabar.

Apa kabar cinta,

Cinta, hanya kau yang ku inginkan, karena kaulah tetesan hujan pada savana. Sungguhpun menerjang aturan yang ada mengenai usia belia kita untuk menjalin cinta, ak selalu mengindahkannya karena mereka tidak akan pernah tau apa yang tersimpan dibalik getaran jiwa sehijau kita. Upeti adalah keterpaksaan namun menyerahkan segala yang kupunya untuk mu adalah caraku sendiri.

Taukah kau cinta,

Kehidupan dalam dunia cinta tak sempat ku pertanyakan kepada mereka yang pernah merasakan sebelumnya. Ternyata cinta, aku mengecap apa itu luka, aku meringis perih ketika ku tau cintamu tak pernah ada untuk ku. Mimpi pada kubah istana pasir yang terbentuk hilang sudah tersapu ombak pesakitan. Hatiku berdarah basah oleh air mata tak berkesudahan.

Taukah kau cinta,

Lagi-lagi aku tak menyentuh masakan mamah ataupun menghadiri rutinitas pendidikan, namun kali ini aku tak hanya kehilangan hati tapi juga turut ku hancurkan seisi kehidupanku. Aku merapuh, aku berkeluh pada mu yang dengan menjatuhkan lututpun tak juga kau pedulikan.

Taukah kau cinta,

Aku hancur, segalanya hancur ikut melebur. Aku tak mengenal hari, dan hanya berteman dengan kesedihan. Keterpurukan ku menghentikan ritme perkara hati. Lelahku menyuguhkan sebentuk cinta dalam kotak coklat yang manis juga tak pernah kau gubris.

Ternyata cinta,

Aku terluka sendiri, pada hangat pelukan mereka yang selalu ada walaupun sering ku tepiskan. Aku membuka mata dan logika mencari celah menelusup membasuh perihnya.  Sungguh aku melupakan hal yang paling berharga selama ini, hal yang tak pernah ku lihat selagi terpuruk merah jambu tak berpihak. Melupakan mereka yang selalu ada untukku. Kebodohan yang selama ini aku genggam kulepas sudah bersama pesakitan. Kegalauan yang sempat tercecap biarkan saja menjadi pelajaran penting.

Ternyata cinta,

Tak sebegitu berharga kisah luka ini dibanding dengan bisikan harapan dari kedua orang tua. Banyak cita yang masih akan dapat ku kejar. Banyak pula cinta yang bisa ku miliki, mereka sahabat dan juga lingkar keluarga ku. Isakan tangis ku ganti dengan prestasi sebagai hadiah atas ketulusan mamah dengan cintanya yang tak pernah ingkar.

Ternyata cinta,

Kau hanyalah sejengkal kisah dari lintasan marathon hidupku. Kini aku tak akan menyisakan sedikitpun tangisan lagi karena hidupku tak hanya tentang mu yang telah mengabaikan romantisme merindu. Membenahi diri tak mudah memang namun aku memiliki banyak pelukan serta dorongan prestasi yang justru mampu memainkan melodi cinta.

Ternyata cinta, aku masih bisa bahagia tanpa mu.

 

 

500 kata, untuk give away kasihelia.com gerakan #CintaiHidup @Kasihelia

 

 

 

 

2 thoughts on “Ternyata cinta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *