Ada yang salah?

Tiara Adinda Dharmadiani, ada yang salah dengan namaku?

Tentunya ada, jika nama itu aku sandang. Hanya saja aku berpikir harusnya seorang perempuan secantik ka Hanna yang memiliki nama itu. Sungguh paduan yang tepat jika ‘Tiara’ adalah perempuan yang cengeng dan menyukai warna merah jambu. Bukan seperti aku yang penuh dengan lompatan-lompatan seperti hentakan bola basket di arena pertandingan.

Jangan lagi ada kata-kata apalah artinya sebuah nama, jika tidak berarti apa mungkin aku boleh setiap hari mengganti nama sesuai dengan keinginan hati. Tanpa ritual seribet pemberian nama pada anak bayi tentunya. Hal itupun baru aku tahu dibuku pelajaran seni budaya.

Ka Hanna pernah berjanji akan mengajakku bermain di salah satu percetakan majalah tempatnya bekerja. Sepupuku yang satu itu tidak pernah absen memberi perhatian kepada ku setiap kali papah dan mamah mulai saling lempar umpatan dalam pertengakran mereka.

Tiara Adinda Dharmadiani, ada yang salah dengan namaku?

Tentunya ada, jika nama itu adalah seorang adik dari pria bernama Fathan. Dimana salahnya untuk seorang mahasiswa aktif di dunia seni dan menjadi pujaan banyak perempuan? Aku akan memberi tahu kesalahannya pada romansa cinta kakak lelaki ku itu pada pacar seseorang.

Jatuh cinta memang tidak dapat kita hindari, dan jatuh cinta pada pacar orang walaupun sebagai kesalahan tapi sepertinya bukan hal aneh lagi. Tapi bagaimana jika kakakku itu jatuh cinta pada Barry yang sudah memiliki kekasih. Tidak cuma satu kali aku melihat mereka bertukar kecupan di balkon belakang. dan sayangnya lagi Barry adalah kekasih Hanna.

Menurutku hanya alasan saja Barry membelikan makanan cepat saji dengan rela mengantar ke rumah tanpa aku minta. Tujuan utama agar Hanna tidak curiga atas pertemuannya dengan Ka Fathan lagi lagi dan lagi.

Tiara Adinda Dharmadiani, ada yang salah dengan namaku?

Tentunya ada, jika aku selalu berusaha untuk menjodohkan Retno dengan Ka Fathan. Aku membenci Barry yang telah melukai Hanna dan aku membenci papah satu level lebih tinggi dari yang aku beri ke Barry. Sungguh mudah para pria mempermainkan hati perempuan.

Sebelum aku membenci Ka Fathan, barang kali Retno adik tingkat Ka Fathan bisa melunturkan niat kecilku atas kebencian sebelum terkarang. Apa kurangnya seorang Retno yang selalu mendapat peran protagonis ketika pertunjukan teater kampus Ka Fathan, dia anggun sungguh terlihat dari tutur bahasanya.

Sesungguhnya aku tidak menyukai seni drama, namun demi mendekatkan diri dengan calon pacar Ka Fathan aku selalu bersemangat menonton pementasan mereka. Oiya, pernah juga kali itu Retno mengajakku mencicipi semangkok mie ayam di dekat kampus mereka. Bukan karena rasa, tapi karena kelembutan Retno membersihkan noda saos di sudut bibirku dengan tisu.

Tiara Adinda Dharmadiani, ada yang salah dengan nama ku?

Tentunya ada, jika benar adanya aku menyukai Retno dan benar juga adanya aku berusaha menjodohkan Retno dengan Ka Fathan tak lain agar aku selalu dapat bertemu dengannya. Untukku bukan untuk ka Fathan. Ada yang salah?

—- end —-

* FF sebagai partisipasi #KuisUltah menggabungkan beberapa tokoh dengan karakter yang sudah ditentukan *

This entry was posted in FF.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *