[32] Black out

  
Judul : anak kunang

Terbit : juni 2015

Alhamdulillah, baru kali ini coba menulis horor anak dan terpilih menjadi kontributor. Awalnya aga kesulitan melihat tema lomba yang jarang saya geluti. Namun ternyata berhasil terpilih cerpen anak kunang . Cerpen yang menceritakan mitos kunang-kunang dan keberanian seorang anak lelaki. Simple dengan latarbelakang pedesaan. Temukan bukunya di Raditeens publisher.

[31] Makna yang tersirat

   

   
 

 Judul : luluh karena melati

Terbit : juli 2015

I publisher mengadakan lomba dengan tema Bunga. Ceren saya berjudul luluh karena melati. Gambaran singkatnya mengenai seorang perempuan penyuka bunga. Mawar yang selalu diidentikkan dengan cinta justru tak mampu membuatnya jatuh cinta. Ada melati yang dia kagumi. Ending twist masih terasa dalam cerpen ini. 

[30] Titik Embun Penjaga Hati

  
Judul : Bukan karena tak cinta

Terbit : 25 Juni 2015

Lomba yang diadain penerbit Bintang Pelangi dengan tema ‘Ku putuskan dia’. Salah satu cerpen ini masuk dalam seleksi dan diterbitkan dalam bentuk antologi.

Banyak hal yang bisa menjadi alasan putus. Namun alasan bukan karena tak cinta adalah keputusan yang tak mudah. Jikapun harus melepas, pastilah untuk alasan yang kuat. Temukan cerpen romance tulisan saya dalam buku antologi ini.

Tentang #Kamandrah

  
Alhamdulillah, mimpi yang selama ini diukir bisa jadi nyata. Bisa melahirkan buku sendiri. Walaupun jujur isinya sedikit prematur.

#Kamandrah, saya ambil judul buku dari salah satu judul cerpen di dalamnya. Beberapa orang bertanya apa arti #Kamandrah. Sesuai penampakan cover buku, terdapat tanaman jarak (Jatropha curcas) yang sering disebut dengan #Kamandrah oleh orang dayak di bagian Kalimantan Tengah.

Iya, tanaman jarak pagar yang bijinya bisa dijadikan bio solar. Tapi memiliki fungsi lain untuk sebagian kecil warga dayak.

Saya orang yang lemah dalam penentuan judul juga nama tokoh, tapi karena isi kumcer ini terdapat beberapa cerpen yang menceritakan mengenai adat kalimantan, itu sebabnya saya ambil judul #Kamandrah.

Beberapa cerpen yang menjadi favorit saya adalah Carlos, Ian Jo dan Arctophile. Dengan total 15 cerpen.

Sesuai yang saya sampaikan di awal memanh sedikit prematur karena saya mengejar batas deadline voucer penerbitan dari @Leutikaprio . Voucer tersebut saya dapatkan karena memenangkan lomba menulis dalam event ultah @Leutikaprio yang ke empat.

Banyak naskah cerpen tergolong lumayan bagus (menurut saya hehe..) tapi sudah saya ikutkan lomba dan terpilih jadi kontributor di penerbit lain, dan saya mengandalkan itu untuk isi #Kamandrah ini (rencana awal).

Niatan tersebut gagal total menjelang deadline karena ternyata saya tidak memiliki hak terbit dalam kumcer solo atas cerpen yang sudah menang lomba di penerbit lain. Kecewa? Banget! Tapi ini pelajaran penting buat saya.

Akhirnya dengan waktu terbatas saya buatlah cerpen-cerpen lain yang sifatnya dadakan. Ada banyak kekurangan dari isinya. Kumcer #Kamandrah dari seorang Aufa yang sedang belajar menulis.

Semoga ada penulis yang bersedia membeli dan memberi masukan atas karya saya. Apa lagi kalo bisa ajarin saya nulis.

Walaupun penerbit indi tapi sepeserpun saya tidak mengeluarkan dana untuk penerbitannya karena saya mendapatkan ini atas prestasi. Untuk editing dan design cover semua dari penerbit. 

Semoga untuk selanjutnya ada buku-buku lain yang bisa saya terbitkan dengan kualitas lebih mumpuni dan jebolan penerbit major.

Terimakasih untuk selalu setia memberi support kepada saya, seseorang yang hidup di kota kecil miskin wifi, tidak ada toko buku, tidak pernah ikut workshop kepenulisan tapi berkat teman-teman semua saya punya cita-cita yang tinggi.

Terimakasih kepada yang sudah memberi buku (agar saya membaca) link tulisan (agar lebih pandai), info nulis (mengasah pena), maintenance blog (khusus buat aa) juga hal-hal baik lainnya.

Terimakasih juga untuk kk yang sudah menjadi pembaca pertama bagian penting dari #Kamandrah, terimakasih untuk segala kritikannya. Berbahagialah ka 🙂

Salam sastra,
Aufa.
Eh ketinggalan 1 hal, beli loh ya. Jangan minta! Cuman online di @Leutikaprio Itung-itung bantu perekonomian anak yatim supaya semangat nulis :p

[29] Mendua

  

Judul : menikah lagi

Terbit : juni 2015

FF menikah lagi tentang seorang suami yang meminta izin untuk menikahi perempuan lain. Terjadi konflik bathin dan juga air mata. Twist di ujung cerita saya bubuhkan

[28] cinta melumpuhkan mimpi

    

Judul : Guntung payung

Terbit : mei 2015

Cerpen berjudul Guntung payung adalah saya ambil dari nama daerah di kota Banjarbaru. Nuansa kehidupan Guntung payung yang terkenal dengan olahan tahunya. Saya padukan dengan tema pada lomba kali ini. 

[27] Kado Terindah

 Judul : Kado terindah

Terbit : Mei 2015

Kado terindah, judul yang sama dengan tema yang diberikan penerbit. FF yang pendek namun saya kemas syarat makna. Tentang perjuangan seorang ibu untuk memberikan kado terindah untuk anaknya. Kado yang berbeda dan mampu mengukir kenangan tersendiri di hati sang anak.

[26] Warna Tentang Wanita

 
Judul : Cerita sebelum kematianku

Terbit : Mei 2015

Alhamdulillah cerpen ini bisa membawa saya menjadi juara 1. Sungguh tidak disangka saya mengangkat cerita rakyat tentang kedudukan wanita yang pada masa itu selalu di bawah pria. Baca deh, ga akan nyesel dengan isi cerpen di sini 

[25] Town sweet town

 
Judul : Penjual bingka kota intan
Terbit : Mei 2015

Ketiga kalinya lomba yang diadakan ellunar dan untuk ketiga kali ini saya berhasil masuk dalam kontributor. Kali ini saya masuk dalam buku vol ke 4.

Penjual bingka di kota intan Martapura. Kenangan yang terukir dalam FF singkat ini saya tuangkan dalam setiap detail taman Cahaya Bumi Slamat di Martapura. Bingka adalah kue tradisional yang sangat digemari penduduk lokal. Ada cinta di bingka dan ada cerita di Martapura.

[24] Kisah tiap sisi Indonesia

 
Judul cerpen : Uang Tarikan

Terbit : Mei 2015

Lomba yang mengangkat tema sisi lain indonesia. Saya menulis dengan judul uang tarikan. Genre kritik sosial kehidupan pasar rakyat yang didominasi oleh pedagang kecil justru semakin terinjak oleh keserakahan oknum ‘tikus’. Dalam cerpen ini saya gambarkan bagaimana mereka tetap survive dari itu semua 🙂