Awal

Terbangun dan tertatih..

Satu hal yang tidak pernah berubah jika rindu tak pernah berdamai dengan jarak ataupun waktu.

Jika hari ini aku terbangun karena ingin memulai dengan hari baru, tak mengapa jika harus tertatih.
Setidaknya aku tidak diam dan terbujur dalam beku.

Masih ada kehangatan, seperti janji matahari di musim penghujan.
Akan selalu ada badai walau gersang yang panjang mengeratkan dahaga.

Jikapun nanti aku terjatuh dan terluka, percayalah akan selalu ada ‘bangun walau tertatih’.

Tak perlu ragu menoreh luka jika mamang pesakitan yang hanya kau bisa, juga tak perlu sangsi menghias bahagia jika itu adalah sejatinya kita.

Bersulang, untuk ‘terbangun dan tertatih’

IMG_2542.JPG

Aksara bicara

Aku bukan penulis, dan aku bukan juga anak-anak lagi tapi tidak diharamkan juga untuk aku memiliki cita-cita sebagai penulis. Aku menulis banyak hal dan banyak cerita yang kadang akupun tak mampu lebih lama menyembunyikannya.

Aneh memang jika dengan tulisanku yang tak beraturan kadang terlalu idealis masih bisa menjerat perhatianmu.

Kau bilang ” Tulislah sesukamu asal kau bahagia ” andaikan saja kau tau jika konteks bahagia teramatku bukan pada tulisan tapi pada mu. Walaupun dewasa ini mereka memperjual belikan kebahagian bahkan dengan diskon yang cukup besar di akhir tahun.

Aku banyak bertanya, yang kadang kaupun lebih suka mengembalikan pertanyaan dari pada menjawabnya.

Hidupku sederhana seperti tulisan yang selugas dan sesederhana mungkin terpapar, tapi cintaku rumit bahkan lebih rumit dari barisan aksara soneta hamlet.

Bukan aku yang menjadikannya rumit, itu hanya keluhan dari mereka yang tanpa kawatir berpaling dari labirinnya. Namun aku sengaja menjadikannya rumit saat ini karena aku ingin kamu saja yang menari-nari pada taman hati.

Aku bukan lagi penulis roman karena setiap lembar kisah romantis adalah kamu wujud nyatanya.

Elegi ujung pena meronta mengabadikan cerita, berpuing inspirasi mendekap manja lembaran karya.

Tangis

Menangisku karna jarak yang tak mampu ku jadikan sedekat rentang tangan pelukan mu

Menangisku karna rindu yang menjadikan jarum jam seperti belati menusuk malam sepi

Menangisku karna sesak yang harus kutahan ketika tak baik kabarmu

Menangisku karna cinta yang semakin menggelora memuntahkan lava menerobos pelan bilik hati

Menangisku karna tawa ketika bahagia katamu termiliki oleh hati bernamakan kita

Menangisku karna syukur betapa indah kamu yang di sana menjaga cintak dengan tulus

Menangisku karna doa ketika fajar mulai membuka mata agar selalu terjaga oleh Tuhan, kamu yang ku cinta

Menangisku karna bahagia

Happy birthday sahabat

Diamond, berkilau indah pada prisma putih
Simphony bagai tarian bidadari penuh kasih
Kau cahaya yang memandar bersinar dalam gelap
Yang merubah resah perlahan memudar pada lelap

Entah jingga atau kelabu
Sorot mata ku tak pernah tau warna pelangi,
Sampai pada persahabatan yang menerangi,
Debar pada cakrawala berkubu

Diamond, keindahan pada karang
Ribuan bait akan kujadikan kembang,
Agar kau tetap hadir untuk mengenang,
Sebuah karya di ulang tahun mu sekarang

Happy birthday sahabat,
Setulus doa yang ku gubah pada aksara hebat,
Selayaknya sujud pada sajadah ketika tangan menjabat,
Terikat pada kesejukan begitu dekat

Semoga Tuhan mengutus malaikatnya tidak hanya pada malam,
Untuk menjaga mu dari kerikil tajam,
Menuju satu tingkat di hari kelahiran pecahkan kelam,
Karna cahaya adalah kepunyaanmu yang tak pernah padam

Setitik air mampu menghapus dahaga panas,
Tiada kekuatan melebihi persahabatan ikhlas
Menuntun mu melewati dunia yang keras,
Melebihi kata yang ku tulis pada kertas

Untuk sahabat ku diamond, bismillah..
Semoga kebahagiaan menjadi berkah.

20130517-173206.jpg

Aku Ingin Menulis

Aku ingin menulis, aku ingin menulis banyak hal

Aku pelupa

jadi aku tulis apa yang aku pikirkan, kepalaku mulai berisik, harus aku tuangkan di tulisan supaya aku bisa diam.

Aku penakut

Aku takut mengeluarkan kata yang menyebabkan dada ku berdetak kencang, aku mengungkapkannya dengan tulisan, random .. ngasal …

Aku perlu buku

Buku yang bisa bikin aku tenggelam di dalam isinya, buku yang bisa menarik ku dari dunia kejam ku, aku perlu buku ku yang bisa bikin aku tersenyum.

Continue reading »

Nadi pada mawar

Puisi ku adalah subuh menghadirkan embun ketika ku sujudkan pada Sang Kuasa

Jika cinta adalah taman, maka engkau mawar yang tumbuh di antara kelembutan bahasa.

Belajar ketulusan dari embun yang rela melenyapkan raganya pada kelopak mawar hanya untuk menjadikannya lebih indah terbias mentari.

Continue reading »

Eidelwais yang basah oleh embun

Cinta ku cinta ku… “Nta”  masih kah kau berada pada hati layaknya camar yang tak pernah menjauh dari garis pantai rindu

Sadar akan rindu yang tak kunjung padam dari Cinta @VickaCher Kita, hanya bisa duduk memandang bintang.

Tak hanya untuk memandang bintang, jk kau “Nta” pinta bahagia, orion berkilau pada cakrawalapun mampu ku hadirkan untuk sebuah rindu

Continue reading »

Bangkit, Fa…

Hati ku hati ku… Adakah ceritamu selain luka yang bisa kau bagi sementara tubuhku sudah tak mampu mendustakan kekosongan (@VickaCher)

Hati itu cermin diri yg sejati.. tak selamanya bercerita tentang luka.. pasti masih ada secercah cinta disana.. (@FulanMcBastard)

Cinta? Apa itu? Seperti hal yang hanya indah dan termatikan oleh lara yang tiada pernah henti, seperti lelucon hati saja (@VickaCher)

Continue reading »

Dan kini (akhir cerita)

Merah jambunya berhenti, jeritan perih tak ingin lagi ku dengar, setelah nada tentang kita ku hentikan pada sepi, tersiakan (@VickaCher)

Sampai kini masih tersisa tanya, kenapa semua terhenti begitu saja..? Hidup adalah hal yg hakiki, dan kesalahan bisa diperbaiki.. (@FulanMcBastard)

Tiada yg hakiki selain luka,tiada kesalahan yang mampu diperbaiki setelah waktu berlari sangat cepat dan kita hanya terdiam (@VickaCher)

Continue reading »