Terbangun dan tertatih..
Satu hal yang tidak pernah berubah jika rindu tak pernah berdamai dengan jarak ataupun waktu.
Jika hari ini aku terbangun karena ingin memulai dengan hari baru, tak mengapa jika harus tertatih.
Setidaknya aku tidak diam dan terbujur dalam beku.
Masih ada kehangatan, seperti janji matahari di musim penghujan.
Akan selalu ada badai walau gersang yang panjang mengeratkan dahaga.
Jikapun nanti aku terjatuh dan terluka, percayalah akan selalu ada ‘bangun walau tertatih’.
Tak perlu ragu menoreh luka jika mamang pesakitan yang hanya kau bisa, juga tak perlu sangsi menghias bahagia jika itu adalah sejatinya kita.
Bersulang, untuk ‘terbangun dan tertatih’